UN atau Ujian Nasional sampai sekarang masih merupakan sebuah kontroversi berbagai pihak. Sebagian pakar pendidikan tidak menyetujui tentang pelaksanaan Ujian Nasional karena dianggap telah menyamaratakan pendidikan kota dengan desa. Atau dengan kata lain, memaksa sekolah-sekolah di daerah tertinggal untuk dapat bersaing dengan sekolah yang ada di kota. Selain itu Ujian Nasional juga dianggap kebanyakan siswa sebagai "momok" yang sangat menyeramkan, sehingga para siwa menggunakan berbagai cara baik yang masih raisonal bahkan yang tidak rasional, seperti pergi ke dukun, memakai jimat, dan sebagainya. Banyak juga siswa yang menjadi stress baik sebelum,saat, dan sesudah pelaksanaan Ujian Nasional.
Namu pada sisi lain, ada juga yang berpendapat bahwa Ujian Nasional bisa dijadikan alat untuk meningkatkan kualitas pendidikan itu sendiri. Ujian Nasional menjadi pemacu siswa untuk meningkatkan kualitas individunya melalui nilai dan predikat kelulusan. Dengan begitu siswa dapat mengukur seberapa paham dan kematangan ilmu pengetahuan para siswa tersebut.
Sebenarnya Ujian Nasional janganlah dijadikan sebagai monster yang harus kita kalahkan agar dapat mencapai tujuan kita, akan tetapi Ujian Nasional tersebut harus kita jadikan sahabat yang akan mengantarkan kita mencapai tujuan dan harapan kita. Dengan begitu kita akan merasa tenang, santai dan mudah dalam menjawab soal-soal ujian nasional tersebut. Dan apa pun hasilnya,n itu merupakan buah karya kita sendiri.
Bagaimanapun, Ujian nasional telah
memaksa sekolah-sekolah di pedalaman, untuk mengikuti level sekolah di
kota. Notabenenya mereka tidak siap dengan itu. Dan karena tidak punya
pilihan lain, maka banyak kita temukan praktek-praktek kecurangan dalam Ujian Nasional.
Siapa
yang patut kita salahkan? Tentunya kita tidak bisa menyalahkan sekolah
atau guru semata. Bagaimana sikap kita dalam memandang Ujian nasional
membawa kita pada kesimpulan bahwa sistem pendidikan kita masih perlu
berbenah. Dan itu menjadi tanggung jawab kita bersama.
Terlepas dari problematika Ujian Nasional,
kita sebagai warga negara memiliki tugas untuk memperbaiki moral anak
bangsa ini. Bukan sekedar nilai dari sebuah hasil Ujian Nasional, tapi
sudah sepatutnya anak-anak penerus bangsa ini memiliki nilai moral yang
patut untuk di jungjung tinggi.
No comments:
Post a Comment