Mencontek itu berarti sama saja dengan berbohong. Ketika kita mencontek
dan hasil dari contekan kita mendapat nilai yang baik, para guru dan
orang tua memuji kita. Padahal kita tahu bahwa hasil itu kita dapatkan
dengan jalan yang batil, yaitu mencontek. Nilai baik itu bukan berasal
dari kemampuan kita, tetapi dari kreatifitas kita dalam mencontek,
mencuri- curi dalam kesempitan.
Dari Ibnu Mas’ud ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Hendaklah kalian
selalu melakukan kebenaran, karena kebenaran akan menuntun kepada
kebaikan, dan kebaikan itu menuntun ke surga. Jika seseorang selalu
berbuat benar dan bersungguh dengan kebenaran, ia akan ditulis di sisi
Allah sebagai orang yang sangat benar. Jauhkanlah dirimu dari bohong,
karena bohong akan menuntun kepada kedurhakaan, dan durhaka itu menuntun
ke neraka. Jika seseorang selalu bohong dan bersungguh-sungguh dengan
kebohongan, ia akan ditulis di sisi Allah sebagai orang yang sangat
pembohong.” Muttafaq Alaihi.
Dari hadits di atas sudah dijelaskan bahwa berbohong memang berdampak
buruk, khususnya di masa-masa yang akan dating. Bagaimana tidak sekali
berbohong, maka seseorang akan menutupinya dengan kebohongan yang lain.
Selain itu dari sebuah kebohongan kecil seperti menyonteklah lahir para
koruptor-koruptor di negeri ini.
Selain itu menyontek sama saja mencuri. Mencuri kesempatan dalam kesempitan tepatnya, yang bermuara kepada kejelekan.
Dari Abu Bakar ash-Shiddiq ra bahwa Rasulullah saw bersabda: “Tidak akan
masuk surga orang yang suka menipu, orang kikir, dan orang yang tidak
bertanggungjawab terhadap apa yang dimilikinya.” Riwayat Tirmidzi. Ia
menjadikannya dua hadits dan dalam sanadnya ada kelemahan.
Hadis riwayat Abu Hurairah ra.: Dari Nabi saw. beliau bersabda: Barang
siapa yang mentaatiku berarti ia telah mentaati Allah, dan barang siapa
yang mendurhakai perintahku, maka berarti ia telah mendurhakai Allah.
Barang siapa yang mematuhi pemimpin berarti ia telah mematuhiku dan
barang siapa yang mendurhakai pemimpin berarti ia telah mendurhakaiku.
(Shahih Muslim No.3417).
Uraian di atas dapat kita simpulkan bahwa menyontek hukumnya haram.
Karena menyontek sama dengan mencuri, berbohong, menipu dan tidak
mematuhi aturan pemimpin kita. Bagaimana kalau kepepet atau tidak bisa
?. Maka jawabannya adalah pasrah pada Allah dan terus berusaha serta
berdo’a. tetapi jika saudara tetap memaksa, maka boleh dilakukan.
(SUMBER)
No comments:
Post a Comment