A. Konsep Geografi
Istilah geografi untuk
pertama kalinya diperkenalkan oleh Erastothenes pada abad ke
1. Menurut Erastothenes geografi berasal dari kata geographica yang berarti penulisan
atau penggambaran mengenai bumi. Berdasarkan pendapat tersebut, maka para ahli
geografi (geograf) sependapat bahwa Erastothenes dianggap sebagai peletak dasar
pengetahuan geografi.
Pada awal abad ke-2,
muncul tokoh baru yaitu Claudius Ptolomaeus mengatakan bahwa geografi
adalah suatu penyajian melalui peta dari sebagian dan seluruh permukaan bumi.
Jadi Claudius Ptolomaeus mementingkan peta untuk memberikan informasi tentang
permukaan bumi secara umum. Kumpulan dari peta Claudius Ptolomaeus dibukukan,
diberi nama ‘Atlas Ptolomaeus’.
Menjelang akhir abad
ke-18, perkembangan geografi semakin pesat. Pada masa ini berkembang aliran
fisis determinis dengan tokohnya yaitu seorang geograf terkenal dari USA yaitu Ellsworth
Hunthington. Di Perancis faham posibilis terkenal dengan tokoh
geografnya yaitu Paul Vidal de la Blache, sumbangannya yang terkenal adalah “Gen
re de vie”. Perbedaan kedua faham tersebut, kalau fisis determinis
memandang manusia sebagai figur yang pasif sehingga hidupnya dipengaruhi
oleh alam sekitarnya. Sedangkan posibilisme memandang manusia sebagai
makhluk yang aktif, yang dapat membudidayakan alam untuk menunjang
hidupnya.
Setiap manusia memiliki pendapat masing-masing
tentang berbagai hal dalam kehidupannya. Demikian pula dengan definisi atau
pengertian geografi. Berikut ini disajikan beberapa definisi yang akan saling
melengkapi dan dengan demikian diharapkan dapat menyingkap inti masalah atau
pokok kajian geografi.
Definisi 1:
|
Preston e James berpendapat bahwa, “Geografi dapat diungkapkan
sebagai induk dari segala ilmu pengetahuan” karena banyak bidang ilmu
pengetahuan selalu mulai dari keadaan muka bumi untuk beralih pada studinya
masing-masing.
|
Definisi 2:
|
“Geografi adalah
interaksi antar ruang”. Definisi
ini dikemukakan oleh Ullman (1954), dalam bukunya yang
berjudul Geography a Spatial Interaction.
|
Definisi 3:
|
Objek study geografi
adalah kelompok manusia dan organisasinya di muka bumi. Definisi ini dikemukakan oleh Maurice Le
Lannou (1959). Ia mengemukakan dalam bukunya yang berjudul La
Geographie Humaine.
|
Definisi 4:
|
Paul Claval (1976) berpendapat bahwa ‘Geografi selalu ingin
menjelaskan gejala gejala dari segi hubungan keruangan’.
|
Definisi 5:
|
Suatu definisi yang lain
adalah hasil semlok (seminar dan lokakarya) di Semarang tahun 1988. Geografi adalah ilmu
yang mempelajari persamaan dan perbedaan fenomena geosfer dengan sudut
pandang kewilayahan dan kelingkungan dalam konteks keruangan.
|
Kalau kita perhatikan beberapa
definisi/pengertian dan sejarah perkembangan dari geografi tersebut, ternyata
pengertian geografi selalu mengalami perkembangan. Namun kalau kita kaji lebih
jauh, di antara pandangan para ahli tersebut tampak ada kesamaan titik pandang.
Kesamaan titik pandang tersebut adalah mengkaji:
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).
1. bumi sebagai tempat tinggal;
2. hubungan manusia dengan lingkungannya (interaksi);
3. dimensi ruang dan dimensi historis; dan
4. pendekatannya, spasial (keruangan), ekologi (kelingkungan) dan regional (kewilayahan).
Di dalam obyek formal geografi
yang menjadi aspek kajian adalah aspek keruangan, kelingkungan, kewilayahan.
Aspek-aspek tersebut dapat dikaji antara lain melalui konsep-konsep yang dikembangkan
dan ilmu-ilmu penunjang dalam geografi. Banyak versi dan jumlah konsep yang dikembangkan dalam geografi, antara lain seperti
diuraikan berikut.
1. Konsep Esensial Geografi Konsep adalah pengertian dari sekelompok fenomena/gejala-gejala, sehingga dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai gejala/fenomena yang sama. Ada 10 konsep esensial (dasar) geografi, yaitu: |
|
a.
|
Konsep Lokasi;
Ada dua
pengertian lokasi, yaitu lokasi absolut dan lokasi relatif. Lokasi Absolut adalah lokasi yang
berkenaan dengan posisimenurut koordinat garis bujur dan garis lintang,
Misalnya Indonesia
berada pada posisi 95’ BT – 141’ BT dan 6’ LU – 1’ LS. Lokasi Relatif adalah lokasi berdasarkan lingkungan sekitarnya.
Misalnya letak Indonesia
diantara Benua Asia dan Benua Australia.
|
b.
|
Konsep Jarak; yaitu jarak dari satu
tempat ke tempat lain. Jarak dibagi menjadi jarak absolut dan jarak relatif.
Jarak absolut merupakan jarak yang ditarik garis lurus antara dua titik.
Dengan demikian jarak absolut adalah jarak yang sesungguhnya. Jarak relatif
adalah jarak atas pertimbangan tertentu misalnya rute, waktu, biaya,
kenyamanan dsb. Misalnya jarak Kota Yogya ke Kaliurang 27 km dapat ditempuh
dalam waktu 1 jam 15 menit , merupakan contoh jarak relatif berdasarkan
pertimbangan rute dan waktu.
|
c.
|
Konsep
Keterjangkauan/aksesibilitas;
yaitu mudah dijangkau atau tidaknya suatu tempat, misalnya dari Yogyakarta ke
Purworejo lebih mudah dijangkau dibandingkan dengan dari Yogyakarta ke
Temanggung, karena kendaraan Yogyakarta –Purworejo lebih mudah didapat
dibandingkan dengan Yogyakarta – Temanggung.
|
d.
|
Konsep
Pola/pattern; yaitu persebaran
fenomena antara lain misalnya pola pemukiman dan pola aliran sungai.
Gambar 1. Pola Permukiman. Dilihat dari bentuknya
dapat mempunyai
pola linier (garis) dan konsentris (memusat). Contoh pemukiman yang mempunyai pola linier adalah pemukiman yang ada di tepi jalan raya, rel kereta api dan sungai-sungai besar. |
e.
|
Konsep
Morfologi; yaitu bentuk lahan,
misalnya dalam kaitannya dengan erosi dan sedimentasi.
|
f.
|
Konsep Aglomerasi; yaitu pola-pola pengelompokan/konsentrasi.
Misalnya sekelompok penduduk asal daerah sama, masyarakat di kota cenderung mengelompok
seperti permukiman elit, pengelompokan pedagang dan sebagainya. Di desa
masyarakat rumahnya menggerombol/mengelompok di tanah datar yang subur.
Gb. 2
|
g.
|
Konsep
Nilai Kegunaan/utility; yaitu
nilai suatu tempat mempunyai kegunaan yang berbeda-beda dilihat dari
fungsinya. Misalnya daerah wisata mempunyai kegunaan dan nilai yang berlainan
bagi setiap orang. Tempat wisata tersebut belum tentu bernilai untuk
pertanian atau fungsi lainnya.
Gb. 3 Danau Sarangan
|
h.
|
Konsep Interaksi dan
Interdependensi; yaitu keterkaitan dan ketergantungan satu tempat
dengan tempat lainnya. Misalnya antara kota dan desa sekitarnya
terjadi saling membutuhkan.
|
i.
|
Konsep Deferensiasi Areal; yaitu fenomena yang berbeda antara satu tempat
dengan tempat lainnya atau kekhasan suatu tempat. Satu wilayah dengan wilayah
yang lainnya tentu ada perbedaan, baik secara fisik maupun sosial. Adanya
perbedaan keruangan ini akan menyebabkan terjadinya hubungan atau interaksi
antar wilayah. Misalnya, perbedaan antara kondisi di pedesaan dengan perkotaan.
|
j.
|
Konsep Keterkaitan Keruangan (Asosiasi); yaitu menunjukkan derajad keterkaitan antar
wilayah, baik mengenai alam atau sosialnya. Keterkaitan keruangan merupakan
keterkaitan antara suatu fenomena dan fenomena yang lain. Misalnya, hubungan
antara kemiringan lereng disuatu wilayah dan ketebalan lapisan tanah serta
hubungan antara daerah berbatuan kapur dan kesulitan air.
|
Berikut ini contoh pengembangan konsep geografi dalam uraian
yang lebih lengkap, dengan mengambil salah satu konsep yaitu aglomerasi
pemukiman.
Pola persebaran pemukiman berbeda-beda, hal ini disebabkan keadaan wilayah yang berbeda-beda pula. Persebaran pemukiman itu antara lain disebabkan oleh adanya sungai atau jalan raya, pusat kegiatan ekonomi, adanya daerah tambang, pola penggunaan tanah, alasan keamanan dan sebagainya.
Pola persebaran pemukiman dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kejarangannya dan bentuknya. Kejarangannya terdiri dari menggerombol (clustered), menyebar tak teratur (random) dan teratur (regulair).
Pola persebaran pemukiman berbeda-beda, hal ini disebabkan keadaan wilayah yang berbeda-beda pula. Persebaran pemukiman itu antara lain disebabkan oleh adanya sungai atau jalan raya, pusat kegiatan ekonomi, adanya daerah tambang, pola penggunaan tanah, alasan keamanan dan sebagainya.
Pola persebaran pemukiman dapat ditinjau dari dua aspek yaitu kejarangannya dan bentuknya. Kejarangannya terdiri dari menggerombol (clustered), menyebar tak teratur (random) dan teratur (regulair).
B. Pendekatan-Pendekatan Geografi
Geografi merupakan pengetahuan yang mempelajarai fenomena
geosfer dengan menggunakan pendekatan keruangan, kelingkungan, dan kompleks
wilayah. Berdasarkan definisi geografi tersebut ada dua hal penting yang perlu
dipahami bahwa secara umum objek studi geografi dapat dibedakan menjadi objek
material dan objek formal.
1.Objek Material,Semua benda
baik benda hidup maupun benda mati yang terdapat di bumi serta manusia disebut
penghuni bumi. Semua benda hidup dan benda mati dan manusia yang ada dibumi
beserta lingungannya inilah yang disebut dengan geosfer. Geosfer terdiri dari litosfer, hidrosfer, atmosfer, biosfer, dan
anthroposfer.
a. Litosfer adalah lapisan paling luar ( lapisan batuan ) bumi termasuk lapisan tanah
(pedosfer).
b. Hidrosfer adalah suatu lapisan perairan yang ada dibumi yang
meliputi air di daratan yang ada dipermukaan maupun air tanah ) serta air di
lautan.
c. Atmosfer adalah lapisan udara yang menyelimuti bumi.
d. Biosfer adalah unsur kehidupan non manusia yang ada dibumi, terutama
mengenai hewan dan tmbuh-tumbuhan.
e. Anthroposfer adalah peranan manusia sebagai penghuni bumi
terhadap unsur-unsur lain di bumi.
Gambar 4. Fenomena Geosfer
2.Objek Formal,Objek formal studi
geografi berhubungan dengan pendekatan atau cara menganalisis berbagai objek material/fenomena geosfer tersebut. Dalam geografi digunakan analisis
keruangan, ekologi dan kewilayahan. Objek formal inilah yang membedakan
geografi dengan ilmu lainnya.
a. Analisis Keruangan/spatial, dilakukan
dengan cara mengetahui karakteristik atau fenomena tertentu pada suatu wilayah.
b. Analisis kelingkungan/Ekologi, Ekologi
adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara organisme hidup dengan
lingkungan. Analisis ekologi dilakukan dengan cara mengetahui interaksi
organisme hidup dengan lingkungannya, atau antara satu organisme hidup dan
organisme hidup yang lain.
c. Analisis Kewilayahan/regional complex, merupakan
kombinasi antara analisis keruangan dan analisis ekologi. Analisis kewilayahan
dilakukan dengan mengetahui perbedaan suatu wilayah dengan wilayah yang lain,
perbedaan wilayah ini menyebabkan terjadinya interaksi antar wilayah.
C. Prinsip Geografi
Prinsip merupakan dasar yang digunakan sebagai landasan
dalam menjelaskan suatu fenomena atau masalah yang terjadi. Prinsip juga
berfungsi sebagai pegangan/pedoman dasar dalam memahami fenomena itu. Dengan
prinsip yang dimiliki, gejala atau permasalahan yang terjadi secara umum dapat
dijelaskan dan dipahami karakteristik yang dimilikinya dan keterkaitan dengan
fenomena atau permasalahan lain.
Setiap bidang ilmu memiliki
prinsip sendiri-sendiri. Ada kemungkinan satu atau beberapa prinsip bidang ilmu
itu memiliki kesamaan dengan prinsip bidang ilmu yang lain, tetapi juga ada
kemungkinan berbeda sama sekali. Dalam bidang geografi dikenali sejumlah
prinsip, yaitu: prinsip penyebaran, prinsip interelasi, prinsip deskripsi dan
prinsip korologi.
1. Prinsip Penyebaran
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
Dalam prinsip ini fenomena atau masalah alam dan manusia tersebar di permukaan bumi. Penyebaran fenomena atau permasalahan itu tidak merata.
Contoh:
a. Fenomena sumber air tentu tidak dijumpai di semua
tempat.
b. Demikian pula permasalahan pencemaran air juga tidak
dijumpai disemua sungai atau laut.
c. Gunung berapi di Indonesia tersebar di
Sumatera, Jawa, Sulawesi, Maluku, Dan Nusa Tenggara.
d. Persebaran penduduk di Indonesia tidak
merata, ada pulau-pulau yang sangat padat penduduknya dan ada yang jarang
penduduknya.
2. Prinsip Interelasi
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah.
Fenomena atau permasalahan alam dan manusia saling terjadi keterkaitan antara aspek yang satu dengan aspek yang lainnya. Keterkaitan itu dapat terjadi antara aspek fenomena alam dengan aspek fenomena alam lain, atau fenomena aspek manusia dengan aspek fenomena manusia. Fenomena banjir yang terjadi di wilayah hilir terjadi karena kerusakan hutan di bagian hulu. Kerusakan hutan alam itu dapat terjadi karena perilaku menusia. Perilaku manusia yang demikian terjadi karena kesadaran terhadap fungsi hutan yang rendah.
3. Prinsip Deskripsi
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaitan. Keterkaitan antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, diagram, dll.
Fenomena alam dan manusia memiliki saling keterkaitan. Keterkaitan antara aspek alam (lingkungan) dan aspek manusia itu dapat dideskripsikan. Pendiskripsian itu melalui fakta, gejala dan masalah, sebab-akibat, secara kualitatif maupun kuantitatif dengan bantuan peta, grafik, diagram, dll.
4.PrinsipKorologi
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.Contohnya Pulau Jawa merupakan daerah utama penghasil padi di Indonesia. Mengapa? Karena Pulau Jawa terdapat banyak Gunung berapi sehingga tanahnya subur disamping itu air cukup melimpah di pulau Jawa, dengan demikian tanaman padi dapat tumbuh subur. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah, dengan iklim tropis yang cocok untuk pertanian padi. Contoh ini dapat menjelaskan atau mendeskripsikan adanya hubungan antara keberadaan gunung berapi dengan kesuburan tanah, hubungan antara letak astronomis dan iklim hubungan antara topografi dan sarana irigasi dan syarat tumbuh tanaman padi.
Prinsip korologi merupakan prinsip keterpaduan antara prinsip penyebaran, interelasi dan deskripsi. Fenomena atau masalah alam dan manusia dikaji penyebarannya, interelasinya, dan interaksinya dalam satu ruang. Kondisi ruang itu akan memberikan corak pada kesatuan gejala, kesatuan fungsi dan kesatuan bentuk.Contohnya Pulau Jawa merupakan daerah utama penghasil padi di Indonesia. Mengapa? Karena Pulau Jawa terdapat banyak Gunung berapi sehingga tanahnya subur disamping itu air cukup melimpah di pulau Jawa, dengan demikian tanaman padi dapat tumbuh subur. Sebagian besar wilayahnya merupakan dataran rendah, dengan iklim tropis yang cocok untuk pertanian padi. Contoh ini dapat menjelaskan atau mendeskripsikan adanya hubungan antara keberadaan gunung berapi dengan kesuburan tanah, hubungan antara letak astronomis dan iklim hubungan antara topografi dan sarana irigasi dan syarat tumbuh tanaman padi.
D. Aspek Geografi
1. Ruang
Lingkup Geografi
Studi geografi mencakup analisis gejala manusia dan
gejala alam. Dalam studi itu dilakukan analisis persebaran-interelasi-interaksi
fenomena atau masalah dalam suatu ruang.
Menurut Rhoad Murphey ruang lingkup geografi sebagai
berikut. (1) distribusi dan hubungan timbal balik antara manusia di permukaan
bumi dengan aspek-aspek keruangan permukiman penduduk dan kegunaan dari bumi. (2)
hubungan timbal balik antara masyarakat dengan lingkungan fisiknya sebagai
bagian studi perbedaan area. (3) kerangka kerja regional dan analisis wilayah
secara spesifik.
Gambar 5
Berdasarkan uraian tersebut
terlihat, bahwa ruang lingkup geografi tidak terlepas dari aspek alamiah dan
aspek insaniah yang menjadi obyek studinya. Aspek itu diungkapkan dalam satu
ruang berdasarkan prinsip-prinsip penyebarannya, relasinya, dan korologinya.
Selanjutnya prinsip relasi diterapkan untuk menganalisis hubungan antara
masyarakat manusia dengan lingkungan alamnya yang dapat mengungkapkan perbedaan
arealnya, dan penyebaran dalam ruang. Akhirnya prinsip, penyebaran, dan
korologi pada studi geografi dapat mengungkapkan karakteristik suatu wilayah
yang berbeda dengan wilayah lainnya sehingga terungkap adanya region-region
yang berbeda satu sama lain.
Untuk mengungkapkan fenomena atau
permasalahan yang terjadi digunakan pertanyaan-pertanyaan geografi. Untuk
pertanyaan what? Geografi dapat menunjukkan fenomena apa yang terjadi? Untuk
pertanyaan when, geografi dapat menunjukkan kapan peristiwa itu terjadi. Untuk
pertanyaan where? Geografi dapat menunjukkan lokasi terjadinya peristiwa. Untuk
pertanyaan why? Geografi dapat menunjukkan relasi-interelasi-interaksi-integrasi
gejala-gejala itu sebagai faktor yang tidak terlepas satu sama lain. Untuk
pertanyaan how? Geografi dapat menunjukkan kualitas dan kuantitas gejala dan
interelasi/interaksi gejala-gejala tadi dalam ruang yang bersangkutan.
2. Ilmu Penunjang Geografi
Mengingat bahwa di dalam objek materialnya begitu luas, maka seorang geografer harus memahami pula ilmu-ilmu lain yang berfungsi sebagai penunjang geografi .
Secara
garis besar, ilmu geografi dapat diklasifikasikan sebagai berikut:
A.
Geografi Fisik
Geografi
fisik adalah cabang ilmu geografi yang mempelajari gejala fisik di muka bumi.
Pengkajian geografi fisik ditunjang oleh ilmu di bawah ini:
|
|
|
1) Geologi,
adalah ilmu yang mempelajari perubahan bentuk permukaan bumi akibat tenaga
dari dalam bumi (endogen: vulkanisme, tektonisme, gempa bumi), termasuk
struktur, komposisi dan sejarahnya. Dalam kehidupan sehari-hari Geologi
bermanfaat dalam bidang pertambangan. Untuk mencari bahan tambang diperlukan
pengetahuan formasi dan umur dari batu-batuan.
|
|
2) Geomorfologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang bentuk-bentuk muka bumi serta
perubahannya akibat tenaga dari luar (Exogen: pelapukan, erosi, sedimentasi).
Bahan-bahan galian yang berasal dari endapan dapat diketahui berdasarkan
sejarah geomorfologinya atau sebaliknya. Contoh bahan endapan: pasir, tanah
liat, dsb.
|
|
3) Meteorologi, adalah ilmu yang mempelajari atmosfer, yaitu tentang udara, cuaca,
suhu, angin, awan, curah hujan, radiasi matahari, dan sebagainya. Meteorologi
sangat penting bagi informasi cuaca terutama untuk penerbangan, pelayaran,
pertanian dan industri.
|
|
4) Hidrologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang air di permukaan bumi/tanah,
di bawah tanah; termasuk sungai, danau, mata air, air tanah dan rawa-rawa.
Dalam kehidupan sehari-hari penting untuk mengetahui lapisan yang mengandung
cadangan air yang cukup misalnya untuk industri dan peternakan.
|
|
5) Klimatologi, adalah ilmu yang mempelajari tentang iklim dan kondisi rata-rata
cuaca. Untuk pertanian dan industri atau keperluan yang lain, mengetahui
sifat iklim dan cuaca setempat sangat penting. Contoh untuk mendirikan pabrik
kerupuk tentu bukan di daerah yang curah hujannya tinggi.
|
|
6)
Pedologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jenis dan
proses pembentukan tanah.
|
|
7)
Biogeografi adalah ilmu yang mempelajari tentang
penyebaran makhluk hidup secara geografis di permukaan bumi.
|
|
8)
Geofisika adalah ilmu yang mengkaji sifat-sifat bumi
bagian dalam dengan metode fisik, seperti mengukur gempa bumi, gravitasi dan
medan magnet.
|
B. Geografi
Manusia ( geografi social )
Geografi manusia adalah cabang geografi yang
bidang studinya meliputi aspek kependudukan dan aktifitas manusia yang terdiri
dari aktivitas ekonomi, social, politik dan budaya.
Cabang ilmu geografi manusia
(social ):
1)
Antropologi, adalah ilmu yang
mempelajari tentang manusia khususnya mengenai ciri, warna kulit, bentuk
fisik, masyarakat dan kebudayaannya. Adat istiadat penduduk perlu diketahui
untuk mengetahui kebiasaan sehari-hari, barang yang diperlukan, bahan makanan
yang dikonsumsi, dsb.
|
2)
Geografi Ekonomi, adalah ilmu
yang mempelajari usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya. Untuk
melestarikan usaha perlu diketahui antara lain bagaimana memperoleh untung,
menjual barang, menentukan “nilai” barang, memilih tempat berjualan, dsb.
|
3)
Demografi, adalah ilmu yang
mempelajari dan menguraikan tentang penduduk. Komposisi penduduk, jumlah
penduduk dan sebagainya perlu diketahui untuk menentukan pola konsumsi
penduduk terhadap barang tertentu.
|
4)
Geografi politik adalah
cabang geografi yang mengkaji kondisi-kondisi geografi yang ditinjau secara
khusus.
|
5)
Geografi manusia adalah
cabang geografi yang mengkaji sosial, ekonomi dan budaya penduduk.
|
6)
Geografi kota adalah
cabang geografi yang mengkaji keadaan wilayah kota, termasuk masyarakat, dari
sudut geografi.
|
E. Manfaat Geografi
Setelah
kamu mengetahui konsep, pendekatan, prinsip dan aspek geografi , mungkin akan
timbul pertanyaan mengapa kamku perlu belajar geografi?. Dengan belajar geografi kamu akan
memiliki pengetahuan tentang bumi, lingkungan, dan manusia. Misalnya
pengetahuan tentang iklim dan tanah Yng dapat digunakan untuk menentukan jenis
tanaman yang dapat tumbuh dengan baik di suatu wilayah. Contoh lainnya ialah
pengetahuan tentang bencana alam seperti banjir, gempa bumi, gunung meletus, dan tanah longsor.
Meskipun kita tidak dapat mencegah bencana alam namun
kita dapat memperkirakan waktu dan tempat bencana alam terjadi, sehingga
kerugian bagi manusia dapat dikurangi. Selin itu mempelajari geografi berarti
mempelajari keadaan wilayah baik negara atau dunia, sehingga pemahaman kita
terhadap keadaan wilayah diperlukan agar
dapat mengenal dan mengolah sumber daya alam yang ada.
Soal
Hakekat Geografi
1. Fenomena geosfer yang
terjadi di muka bumi dalam geografi menjadi kajian dalam . . .
a.
objek formal
b.
objek material
c.
prinsip geografi
d.
ruang lingkup
geografi
e.
pendekatan
geografi
2. Yang dimaksud dengan
interaksi antara manusia dengan lingkungan adalah . . .
- lingkungan alam dekat dengan manusia
- lingkungan dan manusia tidak pernah saling mempengaruhi
- manusia selalu memenuhi kebutuhan
- manusia selalu memanfaatkan alam dalam memenuhi kebutuhan
- lingkungan merupakan factor dominan dalam kehidupan
3.
Setiap ilmu memiliki karakteristik yang berbeda. Yang
membedakan antara geografi dengan ilmu yang lain adalah . . .
- ruang lingkupnya
- sudut pandangnya
- sasarannya
- tujuannya
- objek lainnya
4. Di daerah dingin orang cenderung berpakaian tebal, hal
ini berkaitan dengan konsep esensial geografi yaitu ….
a. jarak
b. aglomerasi
c. interelasi
d. lokasi
e. keterjangkauan
5.
Pengertian dan konsep geografi selalu mengalami
perkembangan, namun memiliki titik pandang yang sama di antaranya yaitu ….
a.
mempelajari alam semesta dan isinya
b.
dasar-dasar pemikiran geografi
c.
dimensi ruang dan waktu
d.
interaksi wilayah
e.
dimensi ruang dan
historisnya
6. Pengalihan fungsi lahan
disekitar DAS Bengawan Solo telah mengakibatkan banjir yang merugikan kehidupan
penduduk di sekitarnya. Pernyataan tersebut merupakan gambaran analisis geografi
yang menggunakan pendekatan sudut pandang atau pendekatan . . .
a.
keruangan
b.
kelingkungan
c.
korologi
d.
kompleks wilayah
e. terpadu
7.
Adanya migrasi
penduduk untuk mencari kesejahteraan hidup karena di daerah asalnya tidak terdapat potensi ekonomi,dikaji dalam
prinsip….
a.
interelasi
b.
deskripsi
c.
distribusi
d.
interdependensi
e.
interaksi
8.
Gejala geografi dapat dijelaskan lebih lanjut melalui
grafik dan peta. Ini berarti pengamatan tersebut menggunakan prinsip....
a. distribusi
b. interaksi
c. interelasi
d. deskripsi
e. korologi
9.
Setiap musim penghujan di Jakarta dan sekitarnya sering
terjadi banjir dan tanah longsor terutama di kawasan hilir Ciliwung. Untuk
memecahkan masalah tersebut dalam studi geografi dilakukan dengan pendekatan ….
a.
Keruangan
b.
Regionalisasi
c.
Ekologi
d.
Kompleks wilayah
e.
Kewilayahan
10. Keterkaitan antara faktor
yang satu dengan faktor lainnya dan terjadi di permukaan bumi serta tersebar
tidak merata, dapat dipelajari dengan menggunakan prinsip ….
a. Distribusi dan interaksi
b. Deskripsi dan interelasi
c. Interelasi dan distribusi
d. Korologi dan dependensi
e. Korologi dan keruangan
11. Para ahli hidrologi meneliti daerah aliran sungai di Jakarta dan sekitarnya
yang telah mengalami pencemaran akibat aktivitas industri maupun rumah tangga.
Dilihat dari aspek geografi, penelitian tersebut termasuk dalam studi aspek ….
- Sosial
- Antropologis
- Fisik
- Ekologi
- Sosioekonomi
12. Ciri khas dari daerah X
adalah adanya perbukitan kapur yang di dalamnya dijumpai adanya gua-gua kapur
yang dikembangkan sebagai obyek wisata. Pernyataan tersebut sesuai dengan
konsep esensial geografi yaitu ….
- Keunikan areal
- Nilai kegunaan/utility
- Persamaan areal
- Keunggulan komparatif
- Perbedaan areal
13. Pengertian dan konsep
geografi selalu mengalami perkembangan, namun memiliki titik pandang yang sama
di antaranya yaitu ….
a.
Mempelajari alam semesta dan isinya
b.
Dasar-dasar pemikiran geografi
c.
Dimensi ruang dan waktu
d.
Interaksi wilayah
e.
Dimensi ruang dan
historisnya
14. Isu pemanasan global yang
saat ini mengemuka bisa dikaji melalui pendekatan geografi. Pemanasan global tersebut
disebabkan oleh faktor alami dan lebih banyak faktor manusia. Pada kasus yang
demikian, pendekatan geografi yang cocok untuk analisis adalah ….
a. campuran
b.
kompleks wilayah
c.
keruangan
d.
kelingkungan
e.
terpadu
15. Berikut ini langkah yang
dilakukan dalam analisis permasalahan banjir menggunakan pendekatan
kelingkungan adalah ….
a.
Identifikasi perubahan musim
b.
Pengukuran curah hujan bulanan
c.
Mengukur suhu
udara rata-rata per hari
d.
Pengamatan saat
banjir terjadi
e.
Identifikasi alih
fungsi lahan
16. Penebangan hutan di
seluruh penjuru dunia secara berlebihan telah mengakibatkan terjadinya
perubahan iklim secara global dan timbulnya berbagai bencana, seperti banjir
dan tanah longsor yang mengancam kehidupan. Pernyataan tersebut menunjukkan
adanya keterkaitan antara aktivitas manusia dengan lingkungan alam. Dalam geografi hal tersebut sesuai dengan prinsip ….
a.
interelasi
b.
korologi
c.
penyebaran
d.
kausalitas
e.
deskripsi
17. Cabang geografi yang
mempelajari tentang aspek sosial, ekonomi, dan politik disebut.
- Geografi ekonomi
- Geografi regional
- Geografi manusia
- Geografi budaya
- Geografi politik
18. Penduduk suatu daerah di
lereng gunung pada mulanya hidup penuh keprihatinan. Akan tetapi dengan adanya
program peternakan sapi perah dari pemerintah yang telah dijalankan di daerah
tersebut telah meningkatkan kesejahteraan penduduk dan daerahnya menjadi
makmur. Fenomena ini merupakan kajian geografi dan disiplin ilmu lain yang
disebut ….
- Biogeografi
- Antropogeografi
- Geografi ekonomi
- Geografi sejarah
- Sosiogeografi
19. Di bidang pertanian
selalu diperhatikan penyebarannya dalam ruang, interelasinya dengan
faktor-faktor yang menunjang pertanian, dan interaksi pertanian dengan
kehidupan pada ruang yang bersangkutan. Dalam meninjau gejala tersebut
berdasarkan prinsip ....
- Penyebaran
- Interaksi
- Interelasi
- Korologi
- Deskripsi
20. Perhatikan pernyataan di
bawah ini !
1.
Pola dari sebaran gejala tertentu di muka bumi
2.
Perkembangan yang terjadi pada gejala tersebut
3.
Keterkaitan (hubungan) sesama antar gejala
4.
Interelasi dan interaksi dalam ruang tertentu
5.
Persamaan dan perbedaan fenomena geosfer
Yang termasuk obyek formal
geografi ditunjukkan oleh nomor ....
a.
1, 2, dan 3
b.
1, 4, dan 5
c.
1, 2, dan 4
d.
2, 4, dan 5
e.
1, 3, dan 4
Jawaban
1.
B
2.
D
3.
B
4.
D
5.
E
6.
B
7.
C
8.
D
9.
A
10. C
11. C
12. B
13. E
14. B
15. E
16. A
17. C
18. C
19. D
20. E