DEFINISI
System bilangan (number system)
adalah suatu cara untuk mewakili besaran
dari suatu item fisik. Sistem bilangan yang banyak dipergunakan oleh manusia
adalah system biilangan desimal, yaitu sisitem bilangan yang menggunakan 10 macam
symbol untuk mewakili suatu besaran. Sistem ini banyak digunakan karena manusia
mempunyai sepuluh jari untuk dapat membantu perhitungan. Lain halnya dengan
komputer, logika di komputer diwakili oleh bentuk elemen dua keadaan yaitu off
(tidak ada arus) dan on (ada arus). Konsep inilah yang dipakai dalam
sistem bilangan binary yang mempunyai dua macam nilai untuk mewakili suatu besaran nilai.
Selain system bilangan biner, komputer
juga menggunakan system bilangan octal dan hexadesimal.
Teori
Bilangan
1. Bilangan Desimal
Sistem ini menggunakan 10 macam
symbol yaitu 0,1,2,3,4,5,6,7,8,dan 9. system ini menggunakan basis 10. Bentuk
nilai ini dapat berupa integer desimal atau pecahan.
Integer desimal :
adalah nilai desimal yang
bulat, misalnya 8598 dapat diartikan :
8 x 103 = 8000
5 x 102 = 500
9 x 101 =
90
8 x 100 =
8
8598
position
value/palce value absolute value
Absolue
value merupakan nilai untuk masing-masing digit bilangan, sedangkan position value adalah merupakan penimbang
atau bobot dari masing-masing digit tergantung dari letak posisinya, yaitu
nernilai basis dipangkatkan dengan urutan posisinya.
Pecahan
desimal :
Adalah
nilai desimal yang mengandung nilai pecahan dibelakang koma, misalnya nilai
183,75 adalah pecahan desimal yang dapat diartikan :
1
x 10 2 = 100
8
x 10 1 = 80
3
x 10 0 = 3
7
x 10 –1 = 0,7
5
x 10 –2 = 0,05
183,75
2.
Bilangan Binary
Sistem bilangan binary menggunakan 2
macam symbol bilangan berbasis 2digit angka, yaitu 0 dan 1.
Contoh
bilangan 1001 dapat diartikan :
1
0 0 1
1
x 2 0 = 1
0
x 2 1 = 0
0
x 2 2 = 0
1
x 2 3 = 8
9
(10)
3. Bilangan Oktal
Sistem bilangan Oktal menggunakan 8
macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0 ,1,2,3,4,5,6,7.
Position
value system bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 8.
Contoh
:
12(8)
= …… (10)
2
x 8 0 = 2
1
x 8 1 =8 10
Jadi
10 (10)
4.
Bilangan Hexadesimal
Sistem bilangan Oktal
menggunakan 16 macam symbol bilangan berbasis 8 digit angka, yaitu 0
,1,2,3,4,5,6,7,8,9,A,B,C,D,Edan F
Dimana
A = 10, B = 11, C= 12, D = 13 , E = 14 dan F = 15
Position
value system bilangan octal adalah perpangkatan dari nilai 16.
Contoh
:
C7(16)
= …… (10)
7
x 16 0 = 7
C
x 16 1 = 192 199
Jadi
199 (10)
Konversi
Bilangan
Konversi bilangan adalah suatu proses
dimana satu system bilangan dengan basis
tertentu akan dijadikan bilangan
dengan basis yang alian.
Konversi dari
bilangan Desimal
1. Konversi dari bilangan Desimal ke biner
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan dua kemudian diambil sisa pembagiannya.
Contoh :
45 (10) = …..(2)
45
: 2 = 22 + sisa 1
22 : 2 = 11 + sisa 0
11 : 2 = 5 + sisa 1
5 : 2 =
2 + sisa 1
2 : 2 =
1 + sisa 0 101101(2)
ditulis dari bawah ke atas
2. Konversi bilangan Desimal ke
Oktal
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan 8 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh :
385 ( 10 ) = ….(8)
385 : 8 = 48 + sisa 1
48 : 8 = 6 + sisa 0
601
(8)
3. Konversi bilangan Desimal ke
Hexadesimal
Yaitu dengan cara membagi
bilangan desimal dengan 16 kemudian diambil sisa pembagiannya
Contoh :
1583 ( 10 ) = ….(16)
1583 : 16 = 98 + sisa 15
96 : 16 = 6 + sisa 2
62F
(16)
Konversi dari
system bilangan Biner
1. Konversi ke desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
1
0 0 1
1
x 2 0 = 1
0
x 2 1 = 0
0
x 2 2 = 0
1
x 2 3 = 8
10 (10)
2. Konversi ke Oktal
Dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap tiga buah digit biner yang dimulai dari bagian
belakang.
Contoh :
11010100 (2) =
………(8)
11 010
100
3 2 4
diperjelas :
100 = 0 x 2 0 = 0
0 x
2 1 = 0
1 x
2 2 = 4
4
Begitu
seterusnya untuk yang lain.
3. Konversi ke Hexademial
Dapat dilakukan dengan
mengkonversikan tiap-tiap empat buah digit biner yang dimulai dari bagian
belakang.
Contoh :
11010100
1101 0100
D 4
Konversi dari
system bilangan Oktal
1. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
12(8)
= …… (10)
2
x 8 0 = 2
1
x 8 1 = 8 10
Jadi 10 (10)
2. Konversi ke Biner
Dilakukan dengan
mengkonversikan masing-masing digit octal ke tiga digit biner.
Contoh :
6502 (8) ….. = (2)
2 = 010
0 = 000
5 = 101
6 = 110
jadi 110101000010
3. Konversi ke Hexadesimal
Dilakukan dengan cara merubah
dari bilangan octal menjadi bilangan biner kemudian dikonversikan ke
hexadesimal.
Contoh :
2537 (8) = …..(16)
2537 (8) = 010101011111
010101010000(2) = 55F (16)
Konversi dari
bilangan Hexadesimal
1. Konversi ke Desimal
Yaitu dengan cara mengalikan
masing-masing bit dalam bilangan dengan position valuenya.
Contoh :
C7(16)
= …… (10)
7
x 16 0 = 7
C
x 16 1 = 192 199
Jadi 199 (10)
2. Konversi ke Oktal
Dilakukan dengan cara merubah
dari bilangan hexadesimal menjadi biner terlebih dahulu kemudian dikonversikan ke octal.
Contoh :
55F (16) = …..(8)
55F(16) = 010101011111(2)
010101011111 (2) = 2537 (8)
Operasi aritmetika
pada bilangan Biner :
a.
Penjumlahan
Dasar penujmlahan biner adalah
:
0 + 0 = 0
0 + 1 = 1
1 + 0 = 1
1
+ 1 = 0 dengan carry of 1,
yaitu 1 + 1 = 2, karena digit terbesar binari 1, maka harus dikurangi dengan 2
(basis), jadi 2 – 2 = 0 dengan carry of 1
contoh :
11111
11100 +
100011
atau
dengan langkah :
1 + 0 =
1
1 + 0 =
1
1 + 1 =
0 dengan carry of 1
1 + 1 + 1 =
0
1 + 1 =
0 dengan carry of 1 1 0 0 0
1 1
b.
Pengurangan
Bilangan biner dikurangkan
dengan cara yang sama dengan pengurangan bilangan desimal. Dasar pengurangan
untuk masing-masing digit bilangan biner adalah :
0 - 0 = 0
1 - 0 = 1
1 - 1 = 0
0
– 1 = 1 dengan borrow of 1,
(pijam 1 dari posisi sebelah kirinya).
Contoh :
11101
1011 -
10010
dengan langkah – langkah :
1 – 1 =
0
0 – 1 =
1 dengan borrow of 1
1
– 0 – 1 = 0
1 – 1 =
0
1 – 0 =
1
1 0
0 1 0
No comments:
Post a Comment